Kamu sekarang mungkin sudah paham mengenai perbedaan antara kategori dan jenis konten.Apa gunanya konten reguler dan konten pendukung, serta bagaimana caranya mendulang ide konten agar tidak stuck.
Mungkin, Kamu pun sudah mempraktekkan berbagai tips yang sebelumnya telah diberikan, tapi kemudian Kamu bertanya-tanya, “Kok belum FYP juga sih?”Lalu Kamu mulai bergumam, “Semua tutorial sama saja, gak ngefek!”Namun sebelum protes, mending Kamu pahami dulu isi dari bab ini supaya bisa langsung praktik dan FYP.Oke, pertama, kita perlu tahu apa itu FYP dan apa sih keuntungannya kalau konten kita bisa masuk FYP.
Karena jika sudah tahu tujuan yang ingin dicapai, maka proses penentuan langkah-langkahnya pun akan jadi lebih mudah.FYP alias beranda pengguna TikTok merupakan tempat tampilnya berbagai konten dari seluruh dunia.
Tentu, bukan sembarangan konten yang bisa bisa jadi konten trending di tiktok.Hanya konten-konten yang lolos tahapan content flow algoritma TikTok saja yang bisa masuk ke dalam FYP.
Lalu, apa keuntungannya jika konten kita masuk FYP?Konten-konten yang masuk FYP akan mendapatkan viewers yang lebih besar lagi.Ratusan ribu bahkan jutaan viewers bisa kontenmu dapatkan jika masuk FYP. Mantap, kan?Namun, sebelum mencerna berbagai tips penting agar konten yang dibuat dapat masuk FYP.Sebaiknya Kamu simak dulu beberapa hal yang perlu diperhatikan berikut ini:
Mindset Bikin Konten Trending di Tiktok
Memiliki mindset yang benar mengenai penyebab konten masuk FYP akan membuatmu bisa menargetkan konten berskala FYP dengan efektif.
Kamu perlu tahu kalau jumlah followers ini tidak terlalu berpengaruh terhadap potensi video Kamu bisa masuk FYP.
Market
Masuk FYP bukanlah satu-satunya target yang harus dikejar oleh konten-konten Kamu.Ada yang lebih penting dari sekadar masuk FYP, yaitu mendapatkan market alias viewers tertarget yang sesuai dengan niche video Kamu.Hal ini lebih baik ketimbang masuk ke market yang besar.Tetapi hanya mampu mendapatkan random viewers atau viewers yang tidak sesuai dengan target Kamu.
Keselarasan
Penting sekali untuk menampilkan keselarasan dalam video Kamu supaya viewers bisa attached alias melekat dengan konten-konten Kamu.Keselarasan ini berupa materi konten yang nyambung dengan caption, hashtag, dan background musicJangan sampai materinya sedih tapi musiknya terlalu berisik atau memberikan caption yang tidak menggambarkan Isi video.
Sebelum upload konten, cobalah dulu tonton video Kamu dan posisikan diri sebagai penonton.Jika bisa, mintalah pendapat beberapa orang terdekat Kamu apakah mereka bisa menikmati konten yang Kamu buat.Selain mempertimbangkan faktor penting seperti selera atau kesukaan viewers, hal ini pun penting untuk mengantisipasi agar tidak timbul suatu masalah di kemudian hari.
Meskipun Kamu menjadwalkan unggah video di TikTok setiap hari, bukan berarti Kamu tidak teliti dalam menyiapkan materi konten.jangan sampai video Kamu justru menyinggung beberapa kelompok sehingga hanya akan menjadi viral tapi dalam konteks yang negatif.
Setting Akun
Setting akun memang hal yang sederhana. Akan tetapi, jangan sampai luput dari perhatian.Jangan sampai Kamu sudah membuat konten menarik yang kira-kira disukai viewers.Bahkan berpotensi masuk FYP tapi setting akun TikTok Kamu malah private.
Akhirnya konten Kamu hanya bisa dinikmati oleh orang yang memfollow akun Kamu saja.Hal ini mungkin tidak akan terlalu menjadi masalah jika Jumlah followers Kamu sangat besar.Jika Kamu ingin konten yang dibuat dapat memperoleh eksposur yang lebih besar.
Maka ubahlah setting akun TikTok Kamu menjadi publik.Sehingga, nantinya akun Kamu dapat dijangkau oleh lebih banyak orang di luar followers Kamu.
Terjadi Interaksi Aktif
Menjadi kreator tidak berarti hanya fokus pada membuat konten yang bagus.Tetapi Kamu pun harus mampu berinteraksi aktif dengan pengguna.Sehingga mampu menangkap dan memanfaatkan feedback mereka.
Setiap Interaksi dengan pengguna ini dapat memberikan masukan dan ide untuk konten pada masa mendatang.Selain itu, jangan takut dengan kritik.Selain membutuhkan peningkatan viewers, kualitas konten pun selalu membutuh perbaikan.
Dengan menerima kritik dari pengguna.Kamu justru bisa menemukan kekurangan yang mungkin luput dari perhatian Kamu saat membuat konten tersebut.Setelah Kamu memahami berbagai prinsip di atas, maka Kamu telah siap menerima dan mempraktikkan berbagai tips penting agar konten yang Kamu buat dapat masuk FYP.
Faktor yang Bikin Konten Trending di Tiktok
– Kualitas Isi Konten
Tentu, kualitas konten adalah hal yang paling krusial dan fundamental.Sehingga Kamu perlu memperhatikan kualitasnya dengan benar ketika membuat video TikTok.Bagaimana bisa konten Kamu masuk FYP jika pesan yang disampaikan saja tidak jelas dan tidak bisa dipahami dengan baik?
Atau keselarasan konten Kamu tidak baik?Karena kita sudah memahami bagaimana cara mencari ide konten dan apa saja yang perlu diselaraskan di dalam konten tersebut.Manfaatkanlah untuk menyajikan konten yang berkualitas kepada penonton.Ketika penonton puas dengan konten Kamu, interaksi dengan mereka pun akan lebih tinggi.
– Kualitas Visual Video
Selain dari kualitas konten yang bermuara pada ide, cara penyampaian, dan keselarasan antara materi dengan background.Hal yang tidak boleh luput dari perhatian adalah kualitas video itu sendiri.
Tentu, Kamu tidak akan merasa nyaman jika menonton video dengan kualitas rendah.Misalnya video yang buram dan resolusinya pecah. Maka, jangan sampai Kamu membuat video dengan kualitas seperti itu.Buatlah banyak viewers tertarik dengan video Kamu karena tampilannya yang jernih dan kualitasnya yang baik.
Pada akhirnya, ide konten yang mantap akan percuma jika membuat viewers merasa tidak nyaman saat menontonnya.Bukan visual video saja yang mesti dipastikan kualitasnya, tetapi juga sound.Dengan suara video yang jernih dan dukungan lighting yang oke akan membuat pencahayaan video menjadi lebih enak untuk dilihat.
Berkaitan dengan lighting ini, Kamu harus mengetahui 3 poin penting seputar lighting.Mulai dari Key Light, Fill Light, hingga Back Light. Simak penjelasan lebih lanjutnya pada bagian lighting, yal
Durasi video
Sebelum terjun menjadi konten kreator di TikTok, terlebih dahulu.Kamu harus paham karakter dan keunggulan TikTok dibandingkan media sosial lainnya.Media sosial berbasis video sudah lebih dulu diinisiasi dan dirajai oleh Youtube.Akan tetapi, TikTok cenderung pKamui dalam mencari celah karena ia tahu kalau ia bukan media sosial berbasis video yang utama dalam menjadi.
TikTok menemukan celah penting terkait dengan durasi penayangan video.Itulah mengapa, pada akhirnya, TikTok digemari banyak orang, terutama oleh para kaum muda.Langkah sukses tersebut bahkan membuat media sosial berbasis video seperti Youtube mengekor langkahnya dengan membuat short, pun Instagram yang membuat fitur Reels-nya.
TikTok lihat menangkap peluang dengan menyajikan video- video pendek yang bisa dinikmati sambil lalu.Di tengah durasi fokus yang memang semakin menurun.Contohnya, saat melihat video di Youtube yang durasinya di atas 30 menit.
Hal tersebut pasti akan membuat penonton untuk mempertahankan fokusDengan memahami karakter TikTok ini, Kamu diharapkan mampu membuat video yang ringkas.Berdurasi singkat, tetapi tetap mampu menyampaikan maksud video dengan baik.jangan sampai karena durasi yang terbatas, video Kamu malah terpotong atau terlalu cepat.
Sehingga pesannya menjadi sulit ditangkap.Sebagai permulaan, Kamu dapat membuat video berdurasi 15-28 detik saja.Hal ini dimaksudkan agar performance rating TikTok kita naik, ingat ada poin yang tinggi untuk complete view dan juga rewatch.Jika video terlalu panjang, cobalah bagi video tersebut ke dalam beberapa part saja atau Kamu pun dapat mengarahkan audiens ke Youtube.
– Caption yang eye-catching
Sebelumnya, kita sudah membahas keselarasan antara caption dengan konten video.Selain selaras, caption yang dibuat pun perlu eye-catching alias memancing minat viewers untuk menonton, bahkan berinteraksi dengan kita selaku kreator.Semakin banyak interaksi dan umpan balik yang diberikan viewers.
Maka akan semakin tinggi pula rating konten Kamu dan membuat video Kamu di-push ke lebih banyak orang.Hashtag yang JituJangan anggap hashtag sebagai hal yang bisa dipakai begitu saja.Hashtag itu ibarat kata kunci yang berperan penting dalam membantu proses pencarian sebuah konten.Maka, Kamu mesti menggunakan berbagai hashtag jitu agar video Kamu sampai kepada viewers tertarget.Untungnya, penggunaan hashtag di TikTok itu lebih fleksibel.Cara kerja hashtag TikTok pun sebetulnya berbeda dengan media sosial lainnya.
Khususnya Instagram
Sebagai contoh, kalau di instagram, mungkin kita harus meriset hashtag yang ingin digunakan.Untuk apa? Sudah tentu untuk menyesuaikan jumlah pengguna hashtag-nya dengan jumlah followers kita.Misal, jumlah followers kita sebanyak 40.000, maka pilihlah hashtag yang digunakan oleh 40.000-100.000 orang.Selain itu, kita juga bisa menggunakan 20 hingga 25 hashtag.
Begitulah aturan penggunaan hashtag di Instagram.Agak lebih ribet, ya, dibandingkan dengan penggunaan hashtag yang lebih efisien di TikTok.Meski begitu, bukan berarti Kamu pun bisa menggunakan hashtag secara sembarang.
Oleh sebab itu, Kamu mesti mengetahui tiga tipe hashtag yang bisa membantu konten Kamu untuk masuk FYP berikut ini:Jenis-Jenis Hashtag yang Bikin Konten Tiktok TrendingBerikut beberapa jenis hashtag yang bisa meningkatkan view kontenmu.
Hashtag challenge/competition
Bisa dilihat di slide paling atas, biasanya terdapat “education competition”.Ini adalah tipe-tipe hashtag yang sedang dikompetisikan.Kamu bisa menemukannya pada bagian ‘search di aplikasi TikTokSelama ada “education dan competition” seperti ini, kita bisa menggunakannya sebagai hashtag.Karena penggunaan hashtag tersebut, nantinya bisa mendongkrak viewers konten kita.Walaupun hashtag challenge ini tidak sesuai dengan niche kita.Tetapi kita tetap bisa menggunakannya.
Viral hashtag
Sama halnya seperti hashtag challenge.Kamu pun bisa menemukan berbagai hashtag dari video-video yang sedang viral pada bagian ‘search’ di aplikasi TikTok.Bisa dilihat kalau hastag yang muncul adalah hastag yang saat itu sedang viral atau booming.Kemudian, kita bisa menggunakan hashtag yang sesuai dengan konten yang dibuat.Misalnya, jika Kamu membuat konten bisnis, maka akan sangat cocok jika Kamu memilih untuk memakai hashtag yang sedang viral.
Grup hashtag
Hashtag jenis ini bisa Kamu gunakan untuk mengelompokkan atau menandainya sesuai dengan niche.Jika niche Kamu adalah seputar bisnis, maka Kamu bisa tambahkan hashtag #tipsbisnis dan berbagai hashtag lain yang berhubungan dengan konten bisnis.Misalnya saya menggunakan hashtag #tipsbisnis atau #digitalmarketing pada berbagai konten yang berhubungan dengan internet marketing.
Saya menggunakan hashtag hashtag ini secara konsisten.Sehingga saat seseorang sedang melakukan pencarian dengan memakai hastag tersebut. Maka bisa jadi, konten kita yang akan muncul nantinya.
Hashtag buatan sendiri
Di TikTok, kita pun bisa membuat hashtag atau branded hashtag untuk produk kita sendiri.Misalnya, saya sering menggunakan hashtag #lagibete.Kamu pun dapat menggunakan hashtag berdasarkan nama produk yang dijual.
Nantinya, hal ini akan memudahkan orang saat ingin menemukan produk Kamu di mesin pencari TikTok.
– Trend dan challenge
Selalu up to date pada perkembangan tren konten merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh seorang konten kreator.Hal ini akan sangat berguna untuk membuat konten Kamu tetap fresh.
Terutama jika Kamu ingin membuat konten pendukung.Ada begitu banyak trend dan challenge di TikTok yang bisa Kamu coba setiap saat.Cobalah sesekali untuk memantau dan mengikuti trend pun challenge yang sedang digemari banyak orang.Dari situ, Kamu pun dapat meningkatkan interaksi dengan pengguna.
– Aturan 5 detik pertama
Detik-detik pertama dalam membuat video akan menjadi penentu.Membuat viewers mau melanjutkan menonton video sampai habis atau tidak.
Karenanya 5 detik pertama ini memiliki pengaruh yang besar terhadap performance rating TikTok.Berikut ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan 5 detik pertama video yang Kamu buat.
Menyertakan angka urutan
Kamu dapat mengawali video dengan judul penyebutan angka urutan.Dengan menyertakan angka urutan, rasa penasaran audiens akan tergugah.Sehingga ia akan menyimak video yang dibuat dan menontonya hingga urutan terakhir.Contoh: “5 usaha yang bisa kamu lakukan tanpa modal”.Dengan membuat judul seperti ini, penonton akan merasa penasaran dan ingin tahu.Apa saja sih 5 usaha yang bisa dijalankan tanpa perlu mengeluarkan modal.
News headline
Membuat video dengan memanfaatkan berita yang sedang viral.Contoh: “Perusahaan Teknologi yang Terdampak Kebakaran Data Center”.Berita yang sedang viral sudah tentu banyak dicari dan dibicarakan.Dengan membuat judul yang mencantumkan berita viral.Saat orang melakukan pencarian terkait berita tersebut.Maka video Kamu pun akan muncul dalam pencarian dan berpotensi untuk ditonton oleh para viewers.
Selective headline
Judul video yang dibuat dengan target market tertentuContoh: “Cara emak-emak jualan laris di TikTok”.Dengan membuat judul tersebut, maka target marketnya terlihat dengan jelas, yakni emak-enak.Biasanya, kebanyakan orang punya tendensi untuk mencari tahu berbagai hal terkait dirinya sendiri.Itulah mengapa, dengan memasukkan Judul video yang menunjukkan target market secara spesifik akan mampu mendatangkan viewers yang diharapkan.
– Curiosity headline
Judul video yang bikin orang penasaran, sehingga orang tertarik untuk menonton video tersebut sampai habis,Contoh: “Cara Mudah Memperoleh Pinjaman Modal Usaha Tanpa Jaminan”Judul yang dibuat akan memantik rasa penasaran dari orang-orang yang memang membutuhkan pinjaman modal usaha.Apalagi tanpa jaminan.Sehingga para viewers tersebut akan tertarik untuk menontonnya hingga akhir, demi memenuhi rasa keingintahuan yang mereka miliki.
– Story headline
Judul video untuk menjelaskan cerita yang akan kita sampaikan.Contoh: “Cara Saya Memperoleh 6,4 Juta dari 1 Video Tiktok” Semua orang suka mendengarkan cerita.Selain tidak membosankan karena pembicaraan yang dilakukan tidak terbatas pada hal-hal teoretis semata.Dengan membuat judul yang menunjukkan bahwa video tersebut .Maka orang akan tertarik untuk mendengar cerita yang meyakinkan.Karena berasal dari pengalaman sang pembuat konten itu sendiri.