Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Meskipun semangat untuk menciptakan perubahan sosial dapat dikatakan cukup besar, namun tentunya proses ini juga memiliki penghambat.

Cepatnya perubahan sosial yang terjadi tentunya diiringi dengan semangat masyarakat untuk berubah dan berkembang. Adapun faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial adalah sebagai berikut:

1. Adanya Rasa Khawatir Terhadap Integrasi Masyarakat

 

 

Ada sebagian dari masyarakat yang takut dan khawatir terhadap terjadinya perubahan di masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut beranggapan bahwa perubahan dapat menggoyahkan integrasi dalam masyarakat.

 

 

Selain itu, perubahan yang terjadi di lapisan masyarakat dinilai dapat mengganggu tatanan sosial yang sudah berlangsung.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini adalah penggunaan traktor dalam mengolah lahan pertanian. Pada awalnya, penggunaan alat tersebut ditolak oleh masyarakat karena dianggap memudarkan asas gotong royong di antara petani.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, alat tersebut menjadi alat utama untuk membajak sawah.

 

 

2. Adat dan Kebiasaan

Setiap masyarakat, khususnya di Indonesia, tentu memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda-beda. Kebiasaan atau adat istiadat merupakan sebuah pola perilaku anggota-anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Adat istiadat dalam masyarakat tidak akan berubah ketika suatu saat timbul krisis adat dan kebiasaan.

Dalam konteks ini, adat dan kebiasaan sudah tidak efektif digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya.

Dalam tatanan masyarakat, akan sangat sulit untuk merubah adat dan kebiasaan yang sudah terbiasa dilakukan atau dipakai. Hal ini tentunya juga menjadi faktor penghambat dalam mencapai perubahan sosial.

 

 

Contohnya adalah kebiasaan masyarakat untuk menggunakan pisau yang terbuat dari kayu untuk memotong padi. Kebiasaan tersebut akan sulit untuk diubah meskipun sudah terdapat alat pemotong yang lebih canggih.

Selain contoh tersebut, adat dan kebiasaan yang menjadi faktor penghambat lainnya biasanya berupa kepercayaan, cara berpakaian dan lain sebagainya.

3. Sikap Tertutup Masyarakat

Faktor penghambat perubahan sosial masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh sifat masyarakat yang masih tertutup.

Sikap konservatif atau tertutup merupakan sebuah ketakutan untuk menjalankan perubahan dan membawa mentalis yang buruk dalam menuju kemajuan.

 

 

Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tertutup menganggap bahwa setiap elemen yang datang dari luar sebagai ancaman.

Sikap tertutup biasanya dimiliki oleh masyarakat yang sempat dijajah oleh bangsa lain. Masyarakat yang mengalami penjajahan akan menganggap bahwa setiap unsur yang berbau negara penjajah akan memberikan dampak negatif.

Oleh karenanya, untuk mencapai perubahan sosial, masyarakat harus menghindari sikap konservatif atau tertutup.

4. Hambatan Ideologis

Sebuah perubahan dalam masyarakat sulit tercapai jika berbenturan dengan ideologi atau paham yang diyakini oleh masyarakat tertentu.

Hal tersebut tentunya karena setiap perubahan yang memiliki hubungan dengan kepercayaan atau keyakinan akan ditolak. Penolakan tersebut terjadi karena dianggap bertentangan dengan ideologi yang mereka anut.

Contoh dalam hal ini adalah masyarakat yang mempercayai bahwa sebelum adanya pembangunan jalan raya, masyarakat harus mengadakan ritual terlebih dahulu.

Namun terkadang terdapat pembangunan yang tidak melalui ritual tersebut. Nah bagi penganut ideologi tertentu, pembangunan tersebut akan ditolak karena tidak sesuai dengan paham yang mereka yakini.

5. Prasangka terhadap Hal Baru

 

 

 

Selain karena nilai-nilai kepentingan, sebuah prasangka yang buruk terhadap hal-hal yang baru juga dapat menjadi penghambat sebuah perubahan.

Ketika ada hal baru yang datang, ada sebuah kekhawatiran dari sebagian masyarakat. Jika merasakan hal tersebut, sebagian masyarakat akan mempengaruhi kelompok lain untuk tidak menerima perubahan tersebut.

6. Kepentingan yang Tertanam

Nilai-nilai tradisional yang sudah tertanam kuat dalam masyarakat akan menimbulkan sebuah kepentingan-kepentingan kolektif.

Hal ini juga dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Hal ini karena pada hakikatnya suatu perubahan akan meninggalkan nilai-nilai tradisional.

 

 

Perubahan tersebut bertujuan untuk mendapatkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai dengan keadaan masyarakat.

Oleh karenanya, untuk mendapatkan sebuah perubahan, masyarakat harus berani untuk menghilangkan kepentingan tersebut.

7. Sikap Tradisional Masyarakat

Kebanyakan sikap masyarakat yang masih memihak pada masa lampau karena menurut beberapa kelompok, masa tersebut memberikan beberapa kemudahan.

Sebuah tradisi yang berlaku tersebut dijadikan sebagai warisan yang tidak dapat diubah dan harus dilestarikan. Pola pikir yang seperti ini akan menghambat sebuah perubahan sosial.

Terutama bagi beberapa kelompok yang tertutup dan ingin bertahan dengan kepemimpinan masyarakat.

8. Hakikat Hidup

Seringkali kita menemukan sebuah masyarakat yang memiliki kepercayaan bahwa baik buruknya kehidupan telah diatur oleh yang maha kuasa.

Dorongan akan terjadinya perubahan dan penghambat perubahan sosial juga selalu ada di setiap masyarakat. Kedua hal tersebut tergantung pada besar kecilnya kekuatan masyarakat dalam menanggapi setiap perubahan tersebut.

Jika dorongan perubahan lebih kuat dibandingkan dengan hambatan, maka perubahan sosial dapat terjadi di masyarakat. Sebaliknya, jika hambatan di suatu masyarakat lebih besar dibandingkan dengan dorongan perubahan, maka perubahan sulit untuk terjadi.

9. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yang Terlambat

Terlambatnya perkembangan ilmu di masyarakat dapat terjadi karena pergaulan masyarakat yang terbatas.

Tidak adanya niat dan keinginan untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan dapat berdampak terhadap perubahan sosial.

Hal ini dapat diakibatkan karena pola pikir yang terbelakang. Selanjutnya pola pikir tersebut dapat memunculkan pandangan atau stigma terhadap adanya sekelompok masyarakat yang tidak menginginkan adanya perubahan.

10. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Manusia merupakan makhluk sosial sehingga selalu membutuhkan hubungan dan interaksi dengan manusia lainnya. Oleh karenanya, masyarakat yang memiliki sedikit hubungan atau interaksi dengan orang lain akan mengalami perubahan yang lambat.

Hal ini tentunya karena masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain sehingga kurang memperkaya kebudayaan sendiri. masyarakat tersebut akan terkukung dengan budaya mereka sendiri sehingga memiliki pola pikir yang tradisional.

Setelah membahas tentang faktor penghambat, tentunya sebuah perubahan juga memiliki faktor pendorong. Faktor pendorong ini tentunya akan mempercepat terjadinya perubahan sosial di lapisan masyarakat tertentu.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah faktor penyebab  perubahan sosial yang dapat terjadi di masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *