Etos Kerja Pengertian Dan Cara Menumbuhkannya

Sebagai makhluk sosial, setelah manusia belajar dan melek secara intelektual, selanjutnya mereka harus menghadapi hambatan-hambatan lainnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Membentuk pribadi yang baik dalam hal pekerjaan salah satunya adalah menerapkan etos kerja yang baik.

Jika bekerja hanya menggugurkan tanggung jawab, itu sudah mainstream dilakukan oleh banyak orang. Bekerja sepenuh hati dan menghasilkan prestasi, itu adalah salah satu hasil penerapan dari sebuah etos kerja yang unik.

Perlu kamu ketahui bahwa etos kerja baik telah diterapkan oleh masyarakat Eropa Barat dan Amerika. Melalui pendekatan budaya, mereka menciptakan doktrin terhadap agamanya bahwa bermalas-malasan dan membuang-buang waktu adalah dosa yang paling utama. Ada pun konsep lainnya yang menyatakan bahwa bekerja adalah sebuah panggilan yang membuat pengikutnya bekerja sungguh-sungguh untuk memuliakan Tuhan yang mereka sembah.

Pengertian

karir etos kerja

Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77).

Secara sederhananya, paragraf di atas mengartikan bahwa etos kerja merupakan cerminan kedisiplinan, semangat dan produktivitas milik seseorang. Seseorang yang memiliki etos kerja rendah menjadikan produktivitasnya juga rendah, begitupun sebaliknya.

Karakteristik

Etos kerja dapat kita lihat dalam kehidupan pribadi sehari-hari. Karakteristik etos kerja yang tinggi dan rendah dapat kita lihat melalui daftar berikut ini. (Darodjat, 2015)

     A. Etos Kerja Tinggi

  • Memiliki motivasi kerja yang tinggi baik eksternal maupun internal
  • Memiliki orientasi masa depan
  • Moralitas adalah keseriusan dalam hal bekerja
  • Kerja keras serta menghargai waktu
  • Kedisiplinan dalam bekerja
  • Hemat dan sederhana
  • Tekun dan ulet

     B. Etos Kerja Rendah

  • Merasa bahwa bekerja adalah suatu hal yang membebani
  • Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja
  • Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan
  • Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan
  • Kerja dihayati hanya sebagai rutinitas hidup

Manfaat

etos kerja

Hukum alam akan selalu memberikan hasil yang adil bagi setiap makhluk hidup yang tinggal. Menerapkan etos kerja yang baik akan memberikan seseorang manfaat yang baik. Ada beberapa manfaat yang dapat diraih seseorang saat menerapkan etos kerja dalam rutinitasnya.

1. Kenaikan status sosial

Seakan-akan memancarkan sinar, naiknya status sosial membuat kepribadian seseorang lebih dikenal baik oleh keluarga hingga rekan kerja. Peluang untuk promosi kenaikan jabatan sangat tinggi karena kepribadian yang disiplin dan baik adalah salah satu sifat pemimpin.

2. Status ekonomi membaik

Bekerja dengan giat dan semangat di lingkungan kerja membuat Anda menonjol di hadapan atasan. Atasan akan sangat peka terhadap etos kerja bawahannya sehingga akan memberikan dampak positif bagi insentif yang didapatkan. Hal ini berlaku juga dengan para freelancer atau wirausaha dengan etos kerjanya.

3. Kesehatan

Seseorang yang selalu positif akan memberikan dampak luar biasa bagi kesehatannya. Pekerjaan baik membuat karir juga baik, sehingga membuat mental pekerja sangat kuat. Ingat! makanan yang sehat juga akan mempengaruhi etos kerja seseorang.

4. Rohani

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak akan pernah melupakan pencipta sekaligus penguasa langit dan bumi ini. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh-Nya akan selalu dilaksanakan tanpa menunda-nunda.

Baca juga artikel berikut, tips dapat tawaran kerja di unicorn 

Prinsip

etos kerja

Pada bagian prinsip, referensi diambil melalui penulis terkenal Jaysen Sinamo dari bukunya “8 Etos Kerja Profesional”. Ada 8 prinsip yang perlu dimaknai untuk memiliki etos kerja profesional. Berikut prinsip-prinsipnya:

1. Kerja adalah Rahmat

Bekerja dengan ketulusan dan selalu bersyukur membuat kita lebih dekat pada Sang Pencipta. Apapun pekerjaan yang dilakukan harus selalu disyukuri karena banyak orang di luar sana yang menginginkan pekerjaanmu.

2. Kerja adalah Amanah

Bekerja dengan tanggung jawab dan kejujuran merupakan amanah dari Tuhan yang diberikan kepada manusia. Seorang parlemen DPR yang amanah dalam bekerja akan selalu berakhir baik melalui takdirNya.

3. Kerja adalah Panggilan

Menganggap sebuah pekerjaan adalah kesucian, membuat seseorang melahirkan sifat integritas dalam hidupnya. Pekerjaan yang sudah didapatkan saat ini, sesungguhnya panggilan dari Tuhan untuk umatNya.

4. Kerja adalah Aktualisasi

Kerja merupakan aktualisasi diri, menjelaskan bahwa pekerjaan apapun yang didapatkan merupakan peluang kepada kita untuk mengembangkan potensi berbagai bidang.

5. Kerja adalah Ibadah

Banyak sekali ulama-ulama besar yang memberi penjelasan bahwa ibadah tidak sekadar solat 5 waktu dan sebagainya. Mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja merupakan ibadah utama bagi seorang lelaki.

6. Kerja adalah Seni

Semua pekerjaan merupakan peluang untuk kita menuangkan kreativitas sebanyak mungkin. Semakin banyak kreativitas yang bisa kita berikan pada perusahaan, membuat umur sumber rezeki semakin panjang.

7. Kerja adalah Kehormatan

Semua orang tidak terlepas dari sifat ingin dihormati. Bekerja dengan penuh sungguh-sungguh membuat diri kita semakin disegani.

8. Kerja adalah Pelayanan

Pekerjaan apapun itu sesungguhnya memiliki latar belakang berupa pelayanan. Pelayanan terhadap konsumen, atasan, hingga masyarakat luas.

Faktor

Kode Etika

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya etos kerja pada diri pribadi kita. Faktor tersebut berupa:

1. Agama

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang pasti dipengaruhi oleh agamanya jika menganut agama dengan sungguh-sungguh. Semua agama memberikan ajaran berupa nilai-nilai pembangunan diri sendiri yang baik.

2. Budaya

Hidup dalam masyarakat dengan budaya yang maju akan memberikan etos kerja yang tinggi. Begitupun sebaliknya, jika hidup dalam masyarakat dengan budaya yang konservatif membuat etos kerja seseorang menjadi rendah.

3. Sosial Politik

Struktur politik suatu negara tanpa disadari memberikan dampak pada masyarakat luas melalui etos kerja yang dimiliki. Sistem politik akan mendorong masyarakatnya untuk berpikir maju dan etos kerja tinggi.

4. Kondisi Lingkungan

Keadaan lingkungan suatu daerah memiliki peran juga terhadap etos kerja seseorang. Lingkungan yang panas membuat etos kerja masyarakat menurun, maka dari itu banyak perkantoran di perkotaan memberikan fasilitas AC untuk kenyamanan karyawan.

5. Pendidikan

Etos kerja tidak dapat dipisahkan oleh peran pendidikan seseorang. Seseorang dengan rentang waktu lama dalam proses belajar, memberikan etos kerja yang tinggi. Peran pendidikan membentuk jati diri seseorang melalui kurikulum dan kebiasaan yang diberikan.

6. Motivasi intrinsik

Faktor terakhir etos kerja adalah melalui diri sendiri. Pribadi dengan motivasi hidup yang tinggi membuat semangat dan etos kerja tinggi. Keyakinan pada diri sendiri yang membuat motivasi kerja sangat tinggi.

Cara Menumbuhkannya

Kode etik

Mengenal dan memahami secara mendalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja seseorang akan menumbuhkan semangat dan motivasi kerja beserta etos diri. Agama merupakan suatu pelukan penting untuk menumbuhkan pribadi baik, maka dari itu perbaiki kembali kewajiban apa saja yang harus kamu lakukan sesuai kepercayaan masing-masing.

Memiliki lingkungan/budaya/politik yang tidak mendukung merupakan hal yang bisa kamu acuhkan. Buatlah dirimu menjadi pribadi yang tidak terpengaruh oleh lingkungan dan dapat menyesuaikan dengan kondisi apapun. Jika memungkinkan carilah dan pilih lingkungan yang dapat membuat dirimu semangat dan beretos kerja tinggi.

Cara terakhir yang dapat kamu terapkan dalam menumbuhkan etos kerja adalah kenali dirimu sendiri lebih dalam. Evaluasi diri serta mencintai diri sendiri akan memberikan kepercayaan diri. Miliki etos kerja dengan berbagai motivasi yang dapat mendukung pemikiranmu semakin maju.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *